Honor 400 Segera Meluncur di Indonesia, Hadirkan Fitur AI Canggih yang Mengagumkan

Honor siap menghadirkan kejutan baru di pasar smartphone Indonesia dengan meluncurkan seri Honor 400 dan Honor 400 Lite pada tanggal 3 Juli mendatang. Seri ini disebut-sebut membawa terobosan teknologi, khususnya pada fitur kecerdasan buatan yang memudahkan pengguna dalam mengedit dan mengolah gambar.

Salah satu keunggulan menarik dari Honor 400 adalah kemampuannya mengubah gambar menjadi video dengan bantuan fitur AI Google Veo. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat animasi sederhana dari foto, memberikan pengalaman baru dalam mengabadikan momen. Tak hanya itu, Honor juga melengkapi ponsel ini dengan AI Camera Button yang mampu mengenali objek dengan lebih cepat, serta AI Eraser 2.0 yang membantu menghapus elemen foto dengan lebih presisi.

Fitur AI Cutout pada Honor 400 juga menjadi sorotan. Dengan teknologi ini, pengguna dapat dengan mudah memisahkan objek dari latar belakang tanpa perlu aplikasi tambahan. Semua proses editing foto bisa dilakukan langsung di ponsel dengan hasil yang halus dan cepat.

Kehadiran Honor 400 di Indonesia dinilai sebagai langkah agresif Honor dalam menghadirkan smartphone dengan kecerdasan buatan yang semakin canggih. Smartphone ini tidak hanya ditujukan untuk pengguna yang suka fotografi, tetapi juga cocok bagi mereka yang aktif di media sosial dan membutuhkan proses editing yang praktis.

Dengan peluncurannya yang semakin dekat, banyak pecinta gadget yang menantikan informasi harga dan spesifikasi lengkap dari Honor 400. Apakah ponsel ini akan menjadi pesaing serius di pasar menengah? Jawabannya akan terungkap sebentar lagi.

Cara Aman Membersihkan Earphone TWS Tanpa Merusak Komponen

Membersihkan earphone True Wireless (TWS) terlihat sederhana, tapi salah langkah bisa merusak speaker atau baterainya. Berikut cara yang benar agar TWS tetap awet dan bersih:

1. Matikan dan Lepas dari Perangkat

Sebelum memulai, pastikan TWS sudah mati dan tidak tersambung ke ponsel atau perangkat lain. Ini mencegah risiko korsleting atau kerusakan sistem dbklik.co.id+6tekno.kompas.com+6facebook.com+6facebook.com.

2. Identifikasi Jenis Kotoran

Periksa kondisi TWS. Apakah ada serabut telinga, debu, atau noda basah? Kenali jenis kotoran untuk memilih metode pembersihan yang sesuai .

3. Bersihkan Permukaan Luar

Gunakan kain mikrofiber atau cotton buds untuk menyeka permukaan casing. Hindari menyemprot cairan langsung — sapukan saja sedikit cairan antiseptik dengan tisu lembut tekno.kompas.com+6tekno.kompas.com+6dbklik.co.id+6.

4. Gunakan Sikat Kecil untuk Detail

Untuk celah speaker dan port pengisian, manfaatkan cotton bud kering atau sikat kecil berbuluh lembut. Bersihkan perlahan agar partikel tidak masuk terlalu dalam dbklik.co.id+1erafone.com+1.

5. Cek Lubang Speaker dengan Teliti

Speaker TWS rentan rusak bila dibersihkan sembarangan. Gunakan cotton bud kering atau sikat halus untuk menghapus kotoran ringan, dan hindari penekanan kuat agar komponen tetap aman tekno.kompas.com+6dbklik.co.id+6erafone.com+6.

6. Casing Juga Perlu Perhatian

Bagian case pengisian sering terlupakan. Lap bagian dalamnya dengan kain lembap ringan atau cotton bud. Pastikan benar-benar kering sebelum meletakkan TWS kembali dorangadget.com.

7. Bersihkan Secara Berkala

Bersihkan TWS rutin, terutama jika digunakan setiap hari atau setelah dipakai saat berolahraga. Langkah sederhana setiap beberapa hari bisa mencegah penumpukan kotoran .


🔍 Kenapa Harus Rutin dan Tepat?

Jika tidak dirawat dengan benar, kotoran bisa mengganggu suara, memperpendek usia baterai, dan bahkan memicu kerusakan pada speaker atau port. Perawatan sederhana bisa menjaga kualitas suara–terutama untuk TWS berkualitas tinggi.


📌 Tips Tambahan

  • Hindari bahan tajam seperti tusuk gigi logam atau alat kasar.
  • Jangan rendam TWS di cairan pembersih apalagi dalam waktu lama.
  • Gunakan cairan ringan seperti isopropil alkohol yang sedikit diencerkan, bukan alkohol murni.

DPRD Bandung Barat Anggarkan Pengadaan Tablet Baru, Meski Sudah Pernah Dibagikan

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat kembali menjadi sorotan publik setelah adanya keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1 miliar guna pengadaan perangkat tablet. Padahal, para anggota dewan diketahui sudah menerima perangkat serupa sebelumnya.

Rencana pengadaan ini tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, dengan alasan mendukung kinerja dan efektivitas kerja para wakil rakyat. Menurut penjelasan dari pihak terkait, pengadaan ini dianggap sebagai bentuk pembaruan alat kerja, menyesuaikan kebutuhan teknologi yang terus berkembang.

Namun, keputusan ini menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak, terutama mengingat kondisi anggaran daerah dan prioritas kebutuhan masyarakat lainnya. Sebagian publik menilai bahwa pengadaan ulang perangkat semacam itu perlu dikaji ulang, agar tidak menimbulkan kesan pemborosan atau ketidaktepatan alokasi anggaran.

Sementara itu, pihak DPRD berargumen bahwa perangkat baru diperlukan untuk menunjang sistem kerja berbasis digital yang semakin terintegrasi. Mereka juga menyebut bahwa penggantian alat kerja dilakukan secara bertahap dan sesuai siklus penggunaan perangkat.

Isu ini pun menuai beragam reaksi, dari yang mendukung pembaruan perangkat kerja hingga yang menuntut transparansi dan efisiensi penggunaan dana publik. Di tengah meningkatnya kebutuhan pelayanan dasar masyarakat, keputusan seperti ini dianggap penting untuk dikaji secara cermat agar tidak memicu kontroversi serupa di masa mendatang.

Apple Mulai Alihkan Produksi iPhone ke India, Strategi Baru di Tengah Gejolak Perdagangan

Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China tampaknya kembali memberi dampak nyata dalam rantai pasok global. Salah satu langkah strategis yang kini ramai dibicarakan adalah keputusan Apple untuk memindahkan sebagian proses produksi iPhone dari China ke India.

Langkah ini bukan sekadar reaksi jangka pendek terhadap tekanan geopolitik, melainkan bagian dari strategi jangka panjang Apple dalam mendiversifikasi lokasi produksinya, sekaligus mengurangi ketergantungan pada satu negara.


Mengapa India?

India bukan pemain baru dalam ekosistem manufaktur Apple. Selama beberapa tahun terakhir, Apple telah menggandeng sejumlah mitra seperti Foxconn dan Pegatron untuk merakit sejumlah model iPhone di negara tersebut. Namun kini, perannya menjadi jauh lebih besar.

Dengan populasi yang sangat besar dan pasar domestik yang terus tumbuh, India menjadi pilihan logis sebagai pusat produksi. Pemerintah India juga aktif memberikan insentif dan dukungan regulasi untuk menarik investasi dari perusahaan teknologi global.


Dampak Geopolitik dalam Dunia Teknologi

Perang dagang antara AS dan China tidak hanya berdampak pada tarif impor, tetapi juga memicu kekhawatiran akan keberlangsungan pasokan komponen, hambatan ekspor, hingga risiko keamanan data. Bagi Apple, yang mengandalkan efisiensi dan ketepatan waktu dalam produksi, ketidakpastian ini menjadi alasan kuat untuk menyusun ulang rantai pasoknya.

Langkah relokasi sebagian produksi ini sekaligus menjadi sinyal bahwa perusahaan-perusahaan besar kini mulai mengantisipasi ketegangan geopolitik sebagai faktor penting dalam keputusan bisnis mereka.


Apa Artinya Bagi Konsumen?

Bagi konsumen, pergeseran lokasi produksi ini bisa memberikan efek ganda. Di satu sisi, diversifikasi produksi berpotensi membuat pasokan lebih stabil dan menghindari lonjakan harga akibat hambatan dagang. Di sisi lain, proses transisi bisa membawa tantangan logistik dan penyesuaian kualitas yang perlu dikelola dengan cermat oleh Apple dan mitranya.


Kesimpulan

Pemindahan sebagian lini produksi iPhone ke India bukan sekadar manuver taktis, tapi mencerminkan perubahan lanskap global yang lebih besar. Apple, sebagai perusahaan teknologi terdepan, kini mengambil langkah konkret untuk menghadapi dunia yang semakin kompleks secara geopolitik. Ke depan, bukan tak mungkin India akan tumbuh menjadi pusat produksi utama perangkat pintar dunia.

Mark Zuckerberg Prediksi Kacamata Pintar Akan Menggeser Dominasi Smartphone

Dalam wawancara terbarunya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan pandangannya bahwa kacamata pintar akan menjadi platform komputasi utama berikutnya, menggantikan peran dominan smartphone saat ini. Meskipun smartphone telah menjadi perangkat utama dalam kehidupan sehari-hari, Zuckerberg percaya bahwa teknologi terus berkembang dan akan membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi dengan dunia digital.

Peralihan dari Smartphone ke Kacamata Pintar

Zuckerberg menjelaskan bahwa setiap platform teknologi baru tidak sepenuhnya menggantikan yang lama, melainkan mengubah cara penggunaannya. Sebagai contoh, meskipun smartphone telah menjadi perangkat utama, komputer masih digunakan meskipun frekuensinya berkurang. Demikian pula, ia memprediksi bahwa kacamata pintar akan menjadi platform komputasi utama, sementara smartphone tetap ada namun digunakan lebih jarang.

“Saya pikir kacamata pintar akan menjadi platform komputer besar berikutnya. Tapi setiap platform baru cenderung tidak menggantikan yang lama,” ujar Zuckerberg dalam wawancara tersebut. Ia menambahkan bahwa di masa mendatang, orang akan lebih sering menggunakan kacamata pintar untuk berbagai aktivitas digital, sementara smartphone akan lebih sering disimpan di saku.

Pengembangan Kacamata Pintar oleh Meta

Sebagai bagian dari visinya, Meta, perusahaan yang dipimpin oleh Zuckerberg, sedang aktif mengembangkan kacamata pintar berbasis augmented reality (AR). Perusahaan ini telah menjalin kemitraan dengan produsen kacamata ternama seperti Ray-Ban untuk menciptakan perangkat yang menggabungkan teknologi canggih dengan desain yang dapat diterima oleh masyarakat luas.

Zuckerberg percaya bahwa adopsi kacamata pintar akan lebih mudah karena banyak orang sudah terbiasa memakai kacamata dalam kehidupan sehari-hari. “Sudah ada 1 hingga 2 miliar orang memakai kacamata tiap hari. Sama seperti semua orang beralih ke smartphone, kupikir semua orang yang berkacamata segera beralih ke kacamata pintar dalam dekade berikutnya,” katanya.

Tantangan dan Masa Depan Kacamata Pintar

Meskipun potensi kacamata pintar sangat besar, masih ada tantangan yang harus diatasi, seperti kenyamanan penggunaan, daya tahan baterai, dan integrasi dengan aplikasi yang sudah ada. Namun, dengan investasi besar dari perusahaan teknologi seperti Meta, Apple, dan Google, perkembangan teknologi ini diperkirakan akan semakin cepat dan membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi dengan dunia digital.

Zuckerberg memprediksi bahwa pergeseran dari smartphone ke kacamata pintar akan terjadi secara bertahap dalam dekade mendatang, dengan puncaknya sekitar tahun 2030. “Kita akan sampai di titik itu, mungkin suatu waktu di 2020-an atau 2030-an di mana kalian punya ponsel, tapi akan lebih banyak di saku karena kalian akan melakukan lebih banyak hal di kacamata,” ujarnya.

Kesimpulan

Prediksi Mark Zuckerberg tentang masa depan kacamata pintar menunjukkan arah baru dalam evolusi teknologi personal. Dengan pengembangan yang terus berlanjut dan adopsi yang meningkat, kacamata pintar berpotensi menjadi platform utama dalam kehidupan digital kita, menggantikan peran dominan smartphone saat ini.

LG Resmi Akhiri Dukungan untuk Ponsel Pintarnya Mulai 30 Juni 2025

Setelah menghentikan produksi ponsel pada tahun 2021, LG Electronics kini mengumumkan bahwa semua layanan pembaruan perangkat lunak untuk ponsel pintarnya akan dihentikan pada 30 Juni 2025. Keputusan ini menandai berakhirnya dukungan resmi LG terhadap perangkat mobile yang masih digunakan oleh konsumen.

Latar Belakang Penghentian Dukungan

Pada April 2021, LG memutuskan untuk keluar dari bisnis ponsel global karena persaingan yang semakin ketat. Meski demikian, perusahaan berkomitmen untuk menyediakan pembaruan perangkat lunak selama tiga tahun bagi perangkat yang telah beredar di pasaran. Komitmen tersebut akan berakhir pada 30 Juni 2025 pukul 00.00 waktu Korea Selatan.

Dampak bagi Pengguna

Setelah tanggal tersebut, pengguna ponsel LG tidak akan lagi menerima pembaruan sistem operasi, keamanan, atau aplikasi bawaan. Selain itu, layanan seperti LG Bridge—yang digunakan untuk sinkronisasi dan pembaruan perangkat melalui PC—juga akan dihentikan.

Langkah yang Disarankan

Bagi pengguna yang masih menggunakan ponsel LG, disarankan untuk segera melakukan pembaruan perangkat lunak sebelum layanan dihentikan. Hal ini penting untuk memastikan perangkat tetap berfungsi dengan optimal dan aman.

Penutup

Dengan berakhirnya dukungan ini, LG secara resmi mengakhiri keterlibatannya dalam industri ponsel pintar. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus pada sektor lain seperti peralatan rumah tangga dan elektronik konsumen lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut, pengguna dapat mengunjungi situs resmi LG atau menghubungi pusat layanan pelanggan terdekat.